Selamat datang di Blog Gw...

Monday, January 29, 2007

Maaf Kawan....

Kawan…

Aku tahu kesalahanku kemarin begitu berat, tapi semuanya aku lakukan semata-mata untuk kebaikan kita semua. Jika kamu menganggap semua perbuatanku itu sangat menyakitkan dan egois, aku terima semuanya. Tapi sejauh ini, aku sudha berusaha untuk bisa menjelaskan semuanya kepada kamu atas apa yang sedang terjadi antara kita. Tapi ternyata kamu selalu menganggapnya lain. Aku tidak pernah mengatakan kamu bodoh dan sebagainya. Yang aku sesali adalah kenapa kamu tidak mau berusaha untuk bisa menerima kenyataan bahwa kita tidak bisa terus-terusan begini.

Saat itu aku gak tahu harus berkata apa lagi. Aku merasa semua cara telah aku tempuh untuk menjelaskan semuanya kepadamu. Tapi toh semuanya tetap sia-sia dihadapanmu. Sejuta penjelasan dan seribu kata-kata ternyata gak bisa menggugah hati kamu yang entah terbuat dari apa. Meski aku selalu dan selalu menyadari, terkadang aku merasa rendah dan malu dihadapanmu. Tapi kawan…bukan aku kejam dan tidak berbudi dengan mengatakan kata-kata kasar kemarin, tapi satu hal, aku tidak ingin kamu menjadi orang lemah yang selalu dibayangi oleh perasaanmu yang membuat kamu malah semakin dipermainkan oleh dirimu sendiri. Mungkin kamu tidak menyadari itu semua, tapi aku sebagai sahabatmu atau entahlah, menyadari hal itu. Kamu membelenggu dirimu sendiri dengan semua perasaan yang sebenarnya gak ada sama sekali. Kamu memaksakan sesuatu yang tidak semestinya. Kamu berusaha untuk menciptakan sesuatu yang sesuatu itu tidak ingin diciptakan.

Kawan…bukan aku menggurui atau apapun namanya. Aku tahu kapasitasku seperti apa dihadapanmu. Aku tah posisiku seperti apa saat ini. Aku bukanlah siapa-siapa yang bisa membuatmu menjadi seseorang yang lebih dan lebih baik. Tapi aku juga tidak mau melihat orang yang pernah ku kenal malah harus dibelenggu oleh kebodohannya sendiri sehingga membuatnya terpenjara dalam kehidupan kelam yang berkepanjangan.

Kawan…ada saatnya kita bertemu dan saling mengenal antara satu sama lainnya. Tapi adakalanya kita juga harus sadar dan faham, bahwa pertemuan itu tidak akan abadi. Ada saatnya kita harus pergi dan meninggalkan satu-persatu orang yang kita sayangi, orang yang pernah kita kenal, orang yang pernah mengisi sudut kehidupan kita. Ada saatnya dimana kita harus meninggalkan kenangan indah bersama mereka dan menyimpannya ke dalam sebuah album kehidupan yang bisa kita buka sewaktu-waktu. Semuanya sudah lumrah dan semuanya sudah ditentukan jalannya masing-masing. Kita hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk bisa menjalani keadaan itu.

Keinginan memang terkadang bertolak belakang dengan takdir dan suratan nasib. Tapi begitulah kawan…apa yang kita inginkan tidak harus selalu terwujud menjadi sebuah kenyataan yang membuat kita bahagia melewatinya. Kita semua adalah makhluk yang pandai membuat sebuah angan dan rencana, akan tetapi kita jua tak mampu untuk melakukan apa-apa demi mencapai semuanya. Hanya kepada-Nya kita menyerahkan semuanya.

Kawan…kepergian bukanlah akhir dari sebuah kebersamaan. Tapi awal dari semakin eratnya kebersamaan itu sendiri. Ada yang bilang bahwa, ketika seseorang yang kita sayangi akan pergi jauh, disanalah kita akan tahu seberapa besar kita menyayanginya. Disana pula kita akan menyadari betapa pentingnya kebersamaaan dengan orang yang kita sayangi. Betapa pentingnya canda dan tawa mereka, betapa indahnya caci dan maki mereka, meski terkadang menyebalkan dan membuat emosi kita memuncak. Tapi itulah kawan…keindahan hidup yang terkadang tak pernah kita sadari. Dan ketika kita mau menyadarinya, waktu kita bersama orang yang kita sayangi justru malah akan hilang begitu saja.

Kawan…hidup bukan hanya untuk menyesali keadaan. Hidup pula bukan sekedar menjalani kebersamaan dengan orang yang kita sayangi. Tapi lebih jauh dari itu semua, ada tujuan lain yang harus kita saari betul tentang hidup dan kehidupan kita. Ada banyak hal yang terjadi didunia ini. Ada banyak pelajaran yang terkadang luput dari penglihatan dan kacamata kita sebagai manusia. Dan ada begitu banyak kejadian yang terkadang kita munafik untuk mengakui kenyataan yang sebenarnya dari kejadian yang kita lalui. Itulah manusia. Begitu juga dengan diriku. Aku mengalami keadaan yang sama. Aku menjalani kehidupan yang sama dan tak jauh berbeda dengan dirimu kawan. Tapi sekali lagi. Aku tidak ingin terbelenggu oleh kebodohanku sendiri. Aku tidak ingin dipenjara oleh kehidupanku sendiri yang sangat tidak aku inginkan. Aku ingin memberontak meski sebenarnya sulit bagiku untuk melakukannya. Aku berusaha mencari dan menghimpun kekuatan untuk merebut kembali istanaku yang telah lama kutinggalkan. Aku harus menjadi raja atas diriku sendiri dan menaklukan semua musuh yang selama ini merantaiku dengan hina.

Kawan…maafkan aku. Semuanya terjadi begitu saja dan aku yakin semuanya akan cepat berakhir. Jangan pernah bersedih atas kehilangan. Sebab segala yang ada didunia ini fana dan tidaklah abadi. Jangan pernah berduka atas semua yang telah pergi dari sisimu. Sebab akan ada sejuta kebaikan lain yang akan hadir nantinya. Berbahagialah kawan…tersenyumlah dan hadapi semuanya dengan tegar. Sendiri bukan berarti tak punya siapa-siapa. Ingat, kita datang kedunia ini sendirian, tidak dengan siapa-siapa. Sampai akhirnya kita menjadi sekarang ini. Dan pergi kembali pada-Nya pun kita akan sendirian. Tidak ada yang akan menemani. Jadi kuatkanlah hatimu. Tegarkanlah dirimu. Masih ada kehidupan yang lebih baik menantimu ketimbang harus merasa terpuruk dengan semua yang sedang terjadi. Salam hangat dari kawanmu…

0 Comments:

Post a Comment

<< Home