Selamat datang di Blog Gw...

Friday, July 28, 2006

Mimpi-mimpi Aneh...???

Entah hanya sebuah bunga tidur atau apa, yang jelas, mimpi itu begitu seolah nyata dan mebuatku terus berfikir apakah gerangan maksud dari mimpi itu. Tanpa bermaksud membesar-besarkan hal kecil, namun melalui blog ini ingin sekali aku berbagi cerita dengan siapapun yang sudi membacanya :

Satu siang aku tertidur pada hari jumat selepas shalat jum'at. Dan saat itu aku sedang melaksanakan puasa sunnat bulan rajab untuk menghormati Nabi Agung Kami, Nabi Besar Muhammad SAW. Ketika tertidur itulah aku bermimpi hendak pergi ke kamar mandi di depan kos ku, untuk buang air kecil, akan tetapi niat itu aku urungkan karena aku merasa bahwa kamar mandi tersbut bukanlah hakku, melainkan kepunyaan orang lain yang bukan hakku. Niat semula ingin buang air aku batalkan dan kembali ke kosku, namun, baru saja aku melangkahkan kaki memasuki halaman depan kos ku, aku terheran melihat seorang santri mendorong motor masuk ke halaman kosku dengan mengendap-ngendap. Dengan sedikit curiga namun tetap berfikir positif aku beranikan bertanya kepadanya, "Mencari siapa mas...?" tapi dia hanya tersenyum gugup sambil memperhatikan sekeliling ruang garasi motor yang saat itu dipenuhi dengan puluhan pakaian yang masih bagus namun dipajang entah oleh siapa. Saat itu aku berfikir bahwa santri itu salah satu keluarga dari pemilik kos, akan tetapi kemudian aku berfikir sejenak, bahwa setahuku pemilik kos tidak mempunyai family dari kalangan santri, apalagi masih kelihatan muda, namun tanpa berfikir negatif aku hanya diam saja ketika dia nyelonong masuk ke dalam kosanku dan menaiki tangga sampai ke lantai atas, dan saat itu aku berfikir mungkin dia adalah salah satu teman dari orang yang kos disini. Tak apalah pikirku.

Aku berbaring di kursi ruang garasi yang sekaligus tempat menerima tamu. Sejenak kemudian santri tadi turun dari lantai atas dengan membawa 3 buah pakaian yang masih dalam gantungan. Aku semakin heran, dan ditambah heran lagi ketika santri tersebut mulai mengambili satu persatu pakaian yang tadi di pajang didalam ruang tamu yang aku pakai berbaring tadi. Tanpa menghiraukanku dia terus mengambilnya satu persatu dengan memilih pakaian yang bagus-bagus. Aku semakin heran dan dengan keberanian aku bertanya dan menghardiknya "Mas ngomong-ngomong baju yang mas ambil itu baju-baju saya loh mas..." kataku sembari menyelidik, padahal baju itu bukan kepunyaanku, namun aku hanya ingin memastikan, apa sebenarnya maksud si santri tersebut.

Demi mendengar kata-kataku, dengan muka gugup ia hanya menjawab "oya...?", dan setelah itu dia kabur keluar sambil berlari. Dengan sigap aku mengejarnya dan berteriak dihalaman "maliiiiinnnggg....", dan tanpa aku sadari, berhamburanlah para santri kehalaman kosku yang aku sendiri tak tahu dari mana mereka berasal. Sebab setahuku disekitar kosku tidak ada pondok pesantren. Aku berfikir santri-santri yang berdatangan tadi, pria dan wanita, hendak menolongku menangkap maling yang berpakaian santri tadi, namun ternyata aku salah, ternyata mereka malah teman dari santri pencuri tadi dan malah hendak mengeroyokku.

Aku kaget dan sembari mengucapkan "Astagfirullah...", aku mulai memasang kuda-kuda karena mendapat kepungan dari para santri tadi dan teman-temannya. Sementara santri yang mencuri berlari aku dikepung oleh teman-temannya yang lain sambil mengatakan supaya aku tidak usah ikut campur dengan apa yang sedang terjadi. Tapi aku bersikeras dan melawan, akhirnya aku berkelahi dan hendak mengeluarkan jurus-jurus yang aku sendiri tak tahu dari mana, namun yang jelas aku ingat beberapa asma yang dulu pernah aku pelajari dari pamanku sewaktu di pesantrennya, meski aku tidak pernah mengenyam alias duduk dipesantren. Beberapa dari mereka menyeru kepadaku "Akan kulempar kau dengan ajianku....", aku kaget namun anehnya tak kurasakan gentar sedikitpun, justru dalam fikiranku aku ingin menyadarkan perbuatan mereka yang salah. Ketika mereka mulai mengadakan penyerangan terhaapu, aku hampir kaget namun bisa mengendalikan diri. Ketika mereka dengan sombongnya berkata hendak menghabisi aku dengan ilmu yang mereka pelajari dari pesantren, aku pun bersiap hendak menangkisnya dengan ilmu yang entah dari mana tiba-tiba aku merasa memilikinya. Tapi ketika aku hendak mengeluarkan kemampuanku, tiba-tiba ada suara berkata sangat nyaring ditelingaku "orang yang berilmu tinggi adalah orang yang mampu menggunakan instingnya...", sontak demi mendengar suara itu aku kaget dan merasa malu sekali, dan dengan sigap aku membatalkan seranganku. Aku hanya terdiam sambil berpasrah kepada Allah SWT saat itu atas apa yang mungkin bakal menimpaku, aku hanya memandangi dengan sabar orang yang henak menyerangku, dan saat mereka hendak melancarkan serangannya dengan kemampuan yang mereka miliki dari jarak jauh, aneh dan ajaib, tiba-tiba kemampuan mereka tidak berpengaruh apa-apa dihadapanku dan malah tidak bisa digunakan. Aku bersyukur saat itu, namun mereka segera melarikan diri menggunakan dua buah kijang inova, dan yang lebih membuatku kaget, pemimpin pondok pesantren mereka ada didalam mobil itu dan menyuruh anak santrinya untuk segera kabur.

Tanpa berfikir panjang, aku mengejar mobil kedua mobil kijang itu berharap dapat penjelasan dari mereka semua. Aku berlari kencang dan dengan membaca sebuah asma yang aku ingat dari pamanku supaya dapat berlari secepat kilat (ce...ileeehhh....), aku berlari dan mendahului kedua mobil tadi. Namun tiba-tiba langkahku menjadi lambat ketika berada di depan mobil tersebut. Dengan tenang dan berusaha menyerahkan semuanya kepada Allah, aku menyiapkan kuda-kuda kalau-kalau mobil itu menabrakku, namun entah fikiran dari mana, tiba-tiba aku merasa bahwa aku mempunyai kemampuan untuk terbang. Dan ketika mobil tersebut mendekatiku dan hampir menabrakku, dengan sigap aku menjejakan kakiku ke bemper mobil tersebut dua kali dan "shiiiuuuuttt...tt", aku benar-benar bisa terbang dengan kecepatan penuh. Dan saat aku melihat ada kantor polisi, aku turun dan berkata bahwa ada maling yang sedang melintas di daerah sini, namun entah kenapa, telinga petugas itu seolah tidak mendengarkanku, dengan kecewa aku terus mengejar mereka, dan...setelah itu..entahlah aku tidak mengerti dengan yang terjadi setelahnya, semuanya begitu kompleks dan sungguh sulit dimengerti.

Aku terbangun sembagir mengucakan istigfar dan berkata pada diriku sendiri, apakah gerangan maksud dari mimpi tadi? Jika hanya sebuah mimpi, mengapa begitu aneh dan menyangkut kehidupan seorang muslim? Apapun itu maknanya, wallahu aku tidak tahu, hanya Allah yang mengetahuinya.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home